Ahli mendorong penelitian pengobatan kanker berbasis AI

Seorang ahli biomedis dan peneliti kanker, Esther Ugwueke, menyerukan agar Nigeria segera berinvestasi dalam teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI) dan bioinformatika untuk meningkatkan diagnosis dan pengobatan kanker.

Ugwueke, yang sedang menempuh studi doktoral di University of Nebraska Medical Center, Amerika Serikat, menyatakan bahwa model AI kini digunakan di seluruh dunia untuk memprediksi respons pasien terhadap pengobatan, mengidentifikasi biomarker untuk deteksi dini, serta memantau kondisi pasien secara real-time dengan bantuan perangkat wearable.

AI dapat memprediksi hasil pengobatan, menemukan biomarker baru untuk diagnosis dini, dan memberikan pemantauan kondisi pasien secara langsung dari data yang diperoleh,” ujarnya dalam wawancara dengan jurnalis Nigeria.

Peran Bioinformatika dan Deep Learning

Ia menegaskan bahwa peneliti dan pembuat kebijakan di Nigeria perlu mulai mengeksplorasi potensi besar dari bioinformatika dan pembelajaran dalam jaringan (deep learning) untuk personalisasi pengobatan, penemuan obat baru, dan pengambilan keputusan klinis yang cepat dan akurat.

Ugwueke juga menyebut teknologi seperti single-cell multi-omics, genomika kanker berbasis AI, patologi spasial, dan radiomik sebagai inovasi yang tengah merevolusi onkologi presisi secara global.

Belajar dari Negara Maju

Dia mendesak Nigeria untuk meniru strategi dari negara seperti Amerika Serikat, Jerman, Korea Selatan, dan Finlandia yang telah berhasil membuat terobosan dalam pengobatan kanker melalui investasi besar di riset dan kolaborasi antara sektor publik dan swasta.

AS memimpin dalam perawatan kanker karena investasinya yang besar. Nigeria bisa menyesuaikan pendekatan serupa untuk memperkuat respons terhadap kanker di negeri sendiri,” jelasnya.

Dorongan Infrastruktur dan Industri Lokal

Ugwueke mendorong peningkatan dana pemerintah melalui skema seperti Dana Kesehatan Kanker dan Asuransi Kesehatan Nasional untuk memperluas akses pada layanan radioterapi, pemindai CT, dan diagnostik berkualitas, khususnya di wilayah rural.

Ia juga menekankan pentingnya pengembangan industri farmasi lokal agar Nigeria dapat memproduksi obat kanker secara mandiri, memperluas kampanye vaksinasi HPV, dan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya deteksi dini.

Bioinformatika Lokal dan Komunikasi Publik

Para pakar bioinformatika Nigeria, kata Ugwueke, harus fokus pada genetika kanker khas etnis lokal dan bekerja sama dengan lembaga seperti Daftar Nasional Kanker untuk membuat database genom kanker nasional.

Temuan ilmiah harus bisa diterjemahkan ke dalam alat yang mudah dipakai dokter, dan pesan yang bisa dipahami masyarakat. Penelitian itu penting, tapi jangan berhenti di jurnal ilmiah,” tegasnya.

Dukungan untuk Pasien

Bagi pasien, Ugwueke menekankan pentingnya deteksi dini dan pemanfaatan program bantuan seperti Dana Kesehatan Kanker untuk kanker payudara, serviks, dan prostat. Ia juga menyoroti bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan pengobatan medis dalam perjuangan melawan kanker.

Jangan tunda pengobatan. Cari pertolongan medis sejak dini, dan gunakan semua bentuk dukungan finansial maupun emosional yang tersedia,” pesannya.