MAKASSAR — Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menargetkan peta jalan (roadmap) kecerdasan artifisial (AI) nasional bisa selesai pada Juni 2025. Fokus utamanya? Etika penggunaan AI dan pelabelan konten buatan AI.
“Kemungkinan besar, aturan pertama terkait artificial intelligence akan menyangkut dengan etika AI itu sendiri,” ungkap Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid dalam kunjungannya ke Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Makassar, Senin (16/6/2025).
Regulasi AI: Dibagi Berdasarkan Pilar, Bukan Satu Aturan Tebal
Meutya menjelaskan bahwa aturan terkait AI tidak akan dibuat dalam satu dokumen besar, melainkan dibagi berdasarkan sektor atau pilar. Hal ini mengikuti pendekatan beberapa negara maju yang dianggap lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Tujuan utamanya adalah menjaga keseimbangan antara perlindungan masyarakat dan ruang inovasi. Karena itu, Komdigi aktif melibatkan pemangku kepentingan dan pelaku industri dalam proses penyusunan aturan ini.
Gambar AI Semakin Realistis, Labeling Jadi Urgensi
Fenomena konten AI yang makin sulit dibedakan dengan konten nyata—seperti gambar tambang di Raja Ampat yang sempat viral—menjadi salah satu pemicu pentingnya labeling AI. Menurut Meutya, norma etik pertama yang akan diatur adalah tentang pelabelan ini.
“Kalau orang pakai AI untuk menyebarkan hoaks, maka dia tidak akan menaruh etika. Karena itu penting ada keterangan bahwa konten tersebut dibuat oleh AI,” jelas Meutya.
Kolaborasi dengan Industri Kreatif
Komdigi juga tengah berdiskusi dengan pelaku industri kreatif seperti Motion Picture Association terkait penandaan konten berbasis AI dalam film atau karya seni lainnya. Pemerintah masih mengkaji konteks ideal penerapan wajib labeling tersebut.
Surat Edaran Akan Naik Kelas Jadi Regulasi Resmi
Saat ini, Indonesia sudah memiliki Surat Edaran (SE) Kominfo terkait etika AI. Namun, roadmap AI terbaru akan mengubahnya menjadi regulasi yang lebih kuat dan mengikat. “Kami targetkan selesai dalam tiga bulan,” ujar Meutya.
Wamen Nezar: Studi & Kolaborasi Jadi Kunci
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menambahkan bahwa pemerintah telah menyelenggarakan berbagai forum diskusi dan bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang relevan. Salah satunya, Mandala Consulting, yang membantu memetakan posisi dan kebutuhan Indonesia terkait AI.
Kesimpulan: Aturan Main Jelas, Inovasi Tetap Jalan
Dengan roadmap AI yang berbasis pada etika dan kolaborasi, Indonesia mengambil langkah penting untuk tidak sekadar mengejar teknologi, tetapi juga memastikan teknologi tersebut digunakan secara bertanggung jawab dan inklusif.